Buku Tamu


ShoutMix chat widget

27 April 2009

The Second Chance

25 April . . . .

08.08 Aku mulai berangkat, tujuanku adalah warnet 13, dia bilang, dia hampir selesai di pasarnya. Setiap hari minggu, dia memang selalu menemani ibunya membeli lauk pauk ke pasar.

Pertemuan aku dan dia nanti adalah pertemuan pertama kami setelah lama kita berpisah. Entah apa yang harus kukatakan padanya nanti, aku hanya ingin kembali melihatnya, aku rindu dengan perasaan disayang olehnya.

08.28 Aku sudah admin di Warnet 13, tapi dia belum juga sms. Aku cemas. Aku sms dia.

08.40 Dia masih belum datang. Warnet penuh oleh anak SMP. 3 tahun lalu, emblim seragamku adalah SMP itu.

08.45 Dia datang.

Deg.

Sesaat, detak jantungku seolah berhenti. Aku tidak berhenti menatap wajahnya. Wajah yang sudah lama sekali tak kulihat. Aku betul-betul merindukan pemilik wajah ini.

10.00 Kumohonkan maafku padanya. Aku berharap dia memberikan kesempatan kedua untukku.
Thanks honey.
You give me the second chance.

10.05 Berangkat ke Kota. Dia pengen Refresh. Nonton! Dah lama aku dan dia ga nonton.

10.35 Sampai di Grage. Ticket belum dibuka. Tapi dia sudah milih film di Studio 2, Halloween !

11.00 Ke Gramedia dulu sambil nunggu. Dia cuma mau nunjukkin buku yang pernah dia beli buat aku. "Tes Masuk NUS (National University of Singapoor)".

11.20 Udah banyak antrian ticket, tapi cuma di Studio 1 dan 3. Studio 2 kosong. Kitapun sepakat mau nonton Halloween. Beli 2 ticket, di D3 dan D4.

11.30 Dia ngajak jalan keluar dulu beli otak-otak. Studio 2 baru dibuka jam 12.30 masih 1 jam lagi.

11.50 Sudah di Grage lagi. Dia ngajak ke Texas pengen beli minum katanya. Di sana, aku ngobrol banyak. Kali ini, dia jadi pendengar. Aku cerita perbedaan Rival dan Real.

12.20 Ke Studio 2. Udah dibuka ternyata. Fyuhh.. Kosong banget. Dia pengen duduk di tempat yang agak tengah katanya. Jadi kita duduk di D4 dan D5. Tapi dia pengen ke tengah lagi, jadi di D5 dan D6.

12.30 Halloween mulai. Wah ini film bener-bener. Lebih dari horor. Ceritanya, ada anak yang punya kelainan, kayak psikopat gitu. Dia bunuh siapapun yang dia mau. Film ini, mungkin tiap 10 menit sekali, ada 1 orang yang dibunuh. Cara ngebunuhnya itu yang bikin serem. Dia berkali-kali teriak dan memukul-mukul tangan saya jika si tokoh utama mulai membunuh.

14.10 Keluar dari Studio 2. Turun ke Musholla. Sholat Dzuhur.

14.30 Keluar dari Grage. Tujuan berikutnya adalah Warnet 04. Tapi, Warnet 04 tutup. Dia pun ngajak ke warnet baru.

15.10 Sampe di warnet baru itu. Waah. Nyaman. Ada bantalnya. Setelah dilihat. Yaampuun. Ini Warnet 4 ! Kita berdua emang ga pernah jauh dari angka 4 dan 13.

16.30 Keluar dari Warnet 4. Hujan !
Waah. Aku harus antar dia pulang hujan-hujanan. Ini bukan hanya basah. Kita basah kuyup. Tapi aneh, di tengah basah-basahan, kita hanya tersenyum sepanjang jalan.

16.40 Dia sampai di rumahnya. Akupun pulang.

Selama sehari itu. Aku terus menerus mengingatkan dia tempat-tempat yang pernah kita datangi.
- Apita
- Rumah Tetehnya
- Bukit (pasti dong !)
- Nonton
- 2X makan di KFC
- Warnet 13 dan 04

Sehari itu juga, dia cerita lagu-lagu yang selalu dia nyanyiin selama kita ga ketemu.

Selama hari itu juga, aku tersenyum. Karena bisa kembali bersamanya.

"Kita tidak sedang mimpi khan?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar