Buku Tamu


ShoutMix chat widget

28 April 2009

Dua Hal Sekaligus

Mengapa pelaku kejahatan lebih banyak daripada pelaku kebaikan?

Dari sebuah surat yang sangat pendek, Allah menerangkan ilmu-Nya kepada kita. Bahkan dari potongan ayat-Nya saja, sudah mampu menjawab fenomena alam sekaligus memberikan tuntunan-Nya kepada kita.

Sangat sulit sekali bagi manusia untuk dapat membuat kalimat yang pendek, tapi di dalamnya terdapat dua hal sekaligus. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekaligus juga tuntunan atau arahan yang terkandung dari kalimat yang pendek tadi.

Kita semua berdoa, semoga Allah berkenan memberikan ilmu-Nya kepada kita, meskipun hanya sedikit.

"Yâ 'Alîm, A'Limnâ Mâ Lam Na'Lam".

Mengapa pelaku kejahatan lebih banyak daripada pelaku kebaikan?

Seseorang yang berbuat sesuatu, pasti karena ada suatu dorongan. Baik dorongan itu berasal dari luar, atau dari dirinya. Dorongan yang berasal dari luar, selanjutnya kita sebut Nasehat, dan dorongan yang berasal dari dalam, selanjutnya kita sebut Keinginan.

"Tawâshau bil haq wa tawâshau bish-shabr".

"Serta saling MENASEHATI untuk kebenaran dan saling MENASEHATI untuk kesabaran".

Perhatikan. Kalimat yang pendek ini, akan mampu menjawab fenomena alam sekaligus arahan untuk kita.

Perhatikan. Ketika Allah menyuruh kita untuk menasehati dalam kebenaran, bersama dengan itu pula Allah menyuruh kita saling menasehati dengan kesabaran.

Artinya, jika ingin menasehati dalam kebenaran, kita membutuhkan kesabaran, kita membutuhkan timing yang tepat, ketelitian, kejelian dan cermat untuk mengungkapkan sebuah kebenaran.

Dengan kata lain, kita membutuhkan energi yang lebih besar jika ingin menasehati dalam kebenaran. Energi yang besar itu adalah kesabaran. Kesabaran itu sangat berkaitan erat dengan waktu. Ada ketelitian dan kecermatan dalam sebuah kesabaran. Ketelitian, sepenuhnya bergulat dengan waktu. Cermat, sepenuhnya awas terhadap waktu. Maka sangat tepat, jika awal surat ini didahului dengan Demi Masa, Demi Waktu.

"Tawâshau bil haq wa tawâshau bish-shabr".

Allah tidak menggandengkan kesabaran dengan nasehat dalam kejahatan.

Artinya, jika untuk mendorong melakukan kejahatan, tidak dibutuhkan energi lebih seperti energi tambahan (kesabaran) dalam mendorong melakukan kebenaran.

Seperti itulah aturan-Nya. "Energi tambahan dibutuhkan dalam melakukan kebenaran, tapi tidak dibutuhkan dalam melakukan kejahatan".

Inilah maksud saya dua hal sekaligus yang terkandung dalam kalimat pendek. Jawaban atas pertanyaan, sekalgus arahan yang harus kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar