Buku Tamu


ShoutMix chat widget

13 Agustus 2009

Al-Qur'an Menerangkan Asal Kejadian Manusia

juga dalam hal menerangkan asal kejadian manusia, umat-umat selain Islam menganggap ayat-ayat dalam Al Qur'an yg menerangkan asal kejadian manusia adalah ayat-ayat yg bertentangan satu dengan yg lain (anggapan non Islam). Padahal sebenarnya itulah tanda Mu'jizat Al Qur'an


Bismillahirrohmanirrohim..

Al Qur'an adalah Kitab Suci Umat Islam. Disebut Suci, karena di dalam tiap-tiap ayatnya, tidak ada yg bertentangan dg ayat-ayat yg lainnya.

Begitu juga dalam hal menerangkan asal kejadian manusia, umat-umat selain Islam menganggap ayat-ayat dalam Al Qur'an yg menerangkan asal kejadian manusia adalah ayat-ayat yg bertentangan satu dengan yg lain (anggapan non Islam). Padahal sebenarnya itulah tanda Mu'jizat Al Qur'an. Mu'jizat terbesar dari mu'jizat-mu'jizat yg pernah ada di Bumi.


Asal Kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.

1) Di Surat Ar Rohman ayat 14 ;

Artinya ;
"Dia (Allah) menciptakan manusia dari 'Shol-Shol' (tanah kering) seperti 'Fakhkhor' (tembikar)".

Yang dimaksudkan dengan kata 'Shol-Shol' di ayat ini ialah : "Zat Pembakar", yg sekarang ini kita sering sebut dengan nama 'Oksigen'.


2) Kemudian, di ayat itu juga


(Ar Rohman ayat 14), disebutkan juga 'Fakhkhor'.
'Fakhkhor' adalah : "Zat Arang", yang sekarang ini kita sering sebut dengan nama 'Carbonium'.


3) Di Surat Al Hijr, ayat 28 ;

Artinya :
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sungguh, Aku (Allah) akan menciptakan seorang manusia (Adam) dari 'Shol-Shol' (tanah kering) dari 'hamaa-in' (lumpur hitam) yg diberi bentuk".

Di ayat ke 28 surat Al Hijr ini, lagi-lagi disebut kata 'Shol-Shol' (Oksigen), dan ada juga kata 'hamaa-in' (lumpur hitam).
'hamaa-in' adalah "Zat Lemas", yang sekarang ini lebih sering disebut dengan nama 'Nitrogenium'.


4) Di Surat As Sajadah ayat 7 ;

Artinya :
"Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari 'Thiin' (tanah)".

Yang dimaksud dengan 'Thiin' adalah "Partikel-partikel Zat Air", atau yang sekarang ini sering disebut dengan nama 'Hidrogenium'.


5) Di Surat Ash-Shoffaat ayat 11 ;

Artinya :
"... Sesungguhnya Aku (Allah) telah menciptakan mereka dari tanah (partikel) 'Lazib' (liat)".

Yang dimaksud 'Lazib' adalah "Zat Besi", yang sekarang ini kita sering sebut dengan nama 'Ferrum'(Fe).


6) Di Surat Ali Imron ayat 59 ;

Artinya :
"... Dia mencipatakan Adam dari 'Turob' (tanah) ..."

Yang dimaksud dengan kata 'Turob' adalah : "Unsur-unsur zat asli di tanah", yang sekarang ini kita sebut dengan 'Zat-Zat Anorganik'.


7) Di Surat Al Hijr ayat 29 ;

Artinya :
"Maka apabila Aku (Allah) telah menyempurnakan (bentuk)nya, lalu Aku tiupkan roh-Ku kepadanya.."

Lengkaplah sudah kejadian manusia.

Untuk lebih jelasnya, persenyawaan antara :
1). Fakhkhor (Carbonium = zat arang) dalam Surat Ar Rohman ayat 14.
2) Shol-Shol (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rohman ayat 14.
3) Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28.
4) Thin (Hidrogenium = zat air) dalam surat As Sajadah ayat 7.

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silicium dan Mangan, yang disebut Lazib dalam surat Ash-Shoffat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yg disebut "Protein" (Zat-zat Anorganik) yg disebut Turob dalam surat Ali Imron ayat 59. Salah satu diantara zat-zat Anorganik yg dianggap penting ialah 'Zat Kalium', yg banyak terdapat di dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot.

Zat Kalium dianggap paling penting karena mempunyai aktivitas dalam proses pembentukan badan halus.

Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan proses pergantian yang disebut "Substitusi".

Setelah selesai mengalami substitusi, lalu berloncatanlah elektron-elektron sinar cosmis yang menjadikan "sebab ujud" (Causa Formatis).

Adapun sinar Cosmis adalah suatu sinar yg mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah Sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmani), seperti kepala, tangan, mata, telinga, dan seterusnya.

Sampai disinilah ilmu pengetahuan dapat menganalisa tentang pembentukan jasmani manusia (Adam).

Sedang tentang rohani manusia (Proses ke-tujuh), tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yg serba ruhaniah pula.

Jadi, pada hakekatnya ayat-ayat tersebut bukan saling bertentangan, melainkan justru menunjukkam proses asal kejadian tubuh jasmani yg terlihat hingga pada badan halusnya (ruh ditiup) sampai berujud manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar